Monday, February 29, 2016

Konversi Nilai Menggunakan Excel

Konversi nilai dari angka menjadi huruf, maupun dari angka menjadi sebuah deskripsi merupakan hal yang sering ditemui ketika mengolah nilai. Mulai dari raport SD, SMP, bahkan hingga transkrip nilai perguruan tinggi, tidak luput dari yang namanya konversi nilai. Seiring dengan semakin kompleks nya penilaian, alangkah baiknya pengolahan nilai menggunakan software yang bisa mempermudah seperti MS Excel.
Dalam MS Excel, ada beberapa alternatif cara yang bisa digunakan untuk membuat konversi nilai. bisa dengan menggunakan fungsi lookup, vlookup, hlookup, index, serta fungsi IF. Masing-masing memiliki cara kerja yang berbeda satu dengan lainnya.
Fungsi yang umum digunakan untuk membuat sebuah konversi nilai sederhana yaitu dengan fungsi IF. Relatif mudah digunakan, cepat, efektif, simpel. Dalam bentuk huruf, biasanya ada 5 kategori rentang yang diwakili dengan huruf A sebagai representasi dari nilai tertinggi, huruf B, C, D serta huruf E sebagai representasi dari nilai terendah.
Umumnya, fungsi if digunakan untuk 2 kemungkinan. Jika tidak A, maka B. dalam konversi nilai, ada 5 kriteria (kemungkinan) yang didalamnya mengandung rentang “dari sekian hingga sekian”. Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana caranya agar kita bisa menggunakan fungsi IF untuk membuat lebih dari 2 kemungkinan, agar bisa merepresentasikan masing-masing rentang? Inilah yang akan kita bahas.

Mebuat kriteria nilai menggunakan Excel

1. Buat tabel nilai, misal tabel yang paling sederhana yang terdiri dari 5 kolom. Nomor, Nama, NIS, Nilai dan Predikat.
2. Isi data sesuai kebutuhan, mulai dari nomor, nama, NIS, dan nilai.
3. Kolom predikat, akan kita isi dengan menggunakan fungsi IF. Sintaks dari fungsi if adalah =IF(logical test;value if true;value if false). IF(logika;nilai jika benar;nilai jika salah). Perhatikan gambar di bawah!

4. Untuk mengisi kolom predikat, kita tinggal membuat 1 fungsi if pada kolom G2, dengan mengacu pada sintaks fungsi IF pada poin 3. Sebelum memasukkan fungsi if, kita harus menentukan terlebih dahulu pengelompokan nilai, misal A sampai E dengan rincian sebagai berikut;
80 – 100 = A
70 – 79 = B
60 – 69 = C
50 – 59 = D
0 – 49 = E
5. Masukkan sintaks berikut:
 =IF(F2>=80;"A";IF(F2>=70;"B";IF(F2>=60;"C";IF(F2>=50;"D";"E"))))
Jika di baca, sintaks tersebut kurang lebih terjemahnya adalah “jika nilai yang ada pada kolom F2 lebih dari 80, maka predikatnya A. Jika lebih dari 70, maka predikatnya B. Jika lebih dari 60, maka predikatnya C. Jika lebih dari 50, maka predikatnya D. Selain itu (kurang dari 50), maka predikatnya E. F2 adalah nilai yng akan dikonversi dalam bentuk huruf. Dengan pola seperti ini, secara tidak langsung kita telah membuat rentang nilai 100-80, 79,99-70, 69,99-50, 59,99-50 dan 49,99 kebawah.
6. Setelah muncul predikat sesuai dengan nilai yang dimasukkan, tugas terakhir adalah meng-Copy rumus tersebut pada kolom di bawahnya (sesuai kebutuhan). Bisa dengan cara copy kemudian paste, bisa juga dengan cara di tarik ke kolom di bawahnya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Bantu kami agar apa yang anda baca bisa bernilai kebaikan dengan cara menerapkannya pada lingkungan kerja, khususnya yang berada di lingkungan sekolah. Sebagai pelengkap, silahkan download disini, contoh sederhana penggunaan IF untuk membuat predikat penilaian.

No comments:

Post a Comment